banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600

Puluhan Mahasiswa Asal Jabar Studi Banding di Bengkayang

banner 120x600

triggernetmedia.com – Pemerintah Kabupaten Bengkayang  menyambut puluhan mahasiswa Institut Manajemen Koperasi Indonesia (IKOPIN) Bandung, Jawa Barat di lantai Lima Kantor Bupati, Senin (26/8).

Puluhan mahasiswa semester empat Ikopin Bandung, Jawa Barat itu adalah penerima Beasiswa Utusan Daerah (BUD) Kabupaten Bengkayang, mengikuti studi banding koperasi dan BumDes selama dua hari di Kabupaten Bengkayang.

Sejumlah mahasiswa Inkopin itu meliputi sebanyak tujuh mahasiswa mandiri, dan 52 mahasiswa berasal dari BUD Pemkab Bengkayang.

Setelah lulus menyelesaikan studi para mahasiswa yang dibiayai dari pemerintah Kabupaten Bengkayang tersebut, dituntut bisa membantu pemerintah ciptakan lapangan kerja baru.

Dengan sasaran studi banding tersebut, tiga koperasi yang bergerak di bidang kerajinan, produksi, koperasi pegawai negeri, serta BumDes MA di Kecamatan Jagoi Babang.

Bupati Bengkayang Suryadman Gidot mengatakan, studi banding melalui kerjasama antara Ikopin Bandung, mahasiswa dari BUD Pemkab Bengkayang di dorong dapat menyelesaikan studi selama empat tahun, sesuai dengan target. Dan setelah lulus diharapkan bisa membantu pemerintah menciptakan lapangan kerja baru.

“Tujuan Pemkab Bengkayang membiayai kuliah kepada masyarakat Bengkayang melalui BUD ke Ikopin ini untuk difungsikan sebagai tenaga pendamping koperasi di kabupaten Bengkayang. Selain itu nanti, lulusan sarjana Ikopin BUD Bengkayang itu didorong bisa juga berperan sebagai fasilitator BumDes MA, terhadap pengelola koperasi,” ujar Gidot.

Selain itu, Gidot juga menilai, pilihan itu jauh lebih baik menjadi peluang bagi lulusan sarjana Ikopin dibandingkan harus ingin menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

Wakil Rektor I (satu) Ikopin Jatinangor Bandung, Sugiyanto mengatakan sebagai pihak yang bekerjasama dengan Pemkab Bengkayang tentu harus merealisasikan terutama melalui kegiatan akademik dan ekstrakulikuler yang ada di kampus.

“Dengan kegiatan kami hadir di kabupaten Bengkayang ini, untuk mengali lebih jauh komitmen dari kami sendiri , orangtua, mahasiswa dan pemkab setempat. Karena nanti setelah lulus anak-anak ini mau dibawa kemana? . Ternyata jawabannya sudah ada, menjadi pendamping dan penggerak lembaga keuangan atau ekonomi yang ada di masyarakat, baik BumDes maupun koperasi,” ujarnya.

Mahasiswa tidak dituntut harus menjadi PNS, dan itu yang akan di lakukan di kampus terkait dengan praktek bagaimana menjadi pendamping dan penggerak lembaga keuangan seperti operasi dan pendampingan Bumdes.

“Ini masih ada waktu, jadi praktek-praktek yang berkaitan dengan keahlian itu akan kita kembangkan lebih jauh,” tuturnya.

Sementara itu, pengasuh mahasiswa Inkopin  Jatinangor Bandung Didi Mulyadi mengatakan, tentu sebagai pengasuh ia tetap selalu memberikan bimbingan terhadap puluhan mahasiswa BUD Kabupaten Bengkayang, agar selama menimba ilmu di kampus dapat selesai tepat waktu.

“Harapan kita, mahasiswa BUD Bengkayang dapat selesai tepat waktu, dan tentunya berprestasi. Sehingga dapat berguna bagi daerah,” pungkasnya.

Nar I Ariz

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *