banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600

Pemkab Ketapang Hadiri Penyucian Pusaka Warisan Bugis

Caption: Bupati Ketapang, Martin Rantan ketika menyampaikan sambutannya di acara Penyucian Pusaka Warisan Bugis, Rabu (8/7/2020) malam. Poto: Humpro Pemda Ketapang.
banner 120x600

triggernetmedia.com – Bupati Kabupaten Ketapang, Martin Rantan menghadiri acara Penyucian Pusaka Warisan Bugis yang digelar Dewan Pengurus Daerah Forum Komunikasi Orang Bugis (FKOB) Ketapang, Rabu (8/7/2020) malam di Hotel Grand Zuri.

Dalam sambutannya Bupati Ketapang Martin Rantan mengatakan jika dilihat dari sejarah yang ada di Indonesia, suku bugis adalah suku yang mempunyai kemampuan berpetualang, pelaut-pelaut hebat, saudagar-saudagar hebat.

“Bahkan terkenal dengan cerita seperti Hang Tuah dan lain sebagainya. Orang tua saya dari dulu sudah bersahabat dengan orang Bugis dan orang Melayu di Tumbang Titi. Jadi bagi saya dan keluarga, persahabatan dengan masyarakat suku Bugis adalah hal yang sudah terjadi sejak zaman orang tua kami,” kata Martin Rantan.

Martin berharap dengan pertemuan tersebut, masyarakat Kabupaten Ketapang membuka diri untuk menerima orang Bugis sebagai saudara.

“Kita harus bersatu untuk membangun Ketapang. Sehingga Ketapang ini menjadi Kabupaten yang maju menuju masyarakat sejahtera,” ujarnya.

Menurut Martin, dengan hadirnya hampir seluruh ketua etnis yang ada di Ketapang pada acara FKOB, menandakan adanya dukungan dan kekeluargaan antara sesama.

“Acara pada malam hari ini bukan cuma mendapat dukungan dari Bupati, tetapi juga dari Forkompimda, ketua DPRD dan dari kita semua yang hadir disini,” katanya.

Selain itu, ia juga berpesan agar FKOB mendaftarkan diri di Kesbangpol. Kemudian melengkapi seluruh dokukemen keberadaan di Ketapang. Tujuannya agar nanti Pemda dapat mengalokasikan anggaran pembinaan.

“Untuk rumah adat, saya memang bercita-cita di Ketapang ada perkampungan budaya. Yang sekarang sudah dimulai adalah Dewan Adat Dayak, Paguyuban Jawa, MABM dan Ikatan Keluarga Madura sudah mengusulkan. Kalau ikon kita, yaitu Keraton Matan, sudah tinggal kita pelihara,” ungkapnya.

Mengakhiri sambutannya, menjelang Pilkada 2020, ia meminta masyarakat Ketapang tetap mampu melaksanakan dengan damai, aman tanpa melihat perbedaan suku dan agama maupun asal-usul.

“Perbedaan itu penting, tanpa perbedaan kita tidak ada kerukunan. Oleh sebab itu, walaupun kita berbeda, yang paling penting kita jaga keamanaan di Ketapang, baik Pilpres, Pilkada dan Pemilu,”tandasnya.

Jhon I Ariz

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *