banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600

BPS dan Disdukcapil diminta Sinergi Suguhkan Satu Data

Rapat Koordinasi Dalam Rangka Sensus Penduduk 2020 oleh BPS, pada hari Senin 17/2/2020.
banner 120x600

triggernetmedia.com – Wakil Gubernur Kalbar, H. Ria Norsan meminta Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Provinsi Kalbar untuk saling sinergi agar memiliki satu data kependudukan yang akurat dalam pengambilan kebijakan.

“Kadang kala jumlah penduduk antara badan pusat statistik dengan disdukcapil ini biasanya berbeda, sebab BPS ini melakukan sensus itu setiap sepuluh tahun sekali. Nanti saya harapkan hasil dari sensus penduduk ini bisa di sinergikan dengan disdukcapil. Supaya kita memiliki satu data dan tidak simpang siur datanya,” ujarnya saat membuka Rapat Koordinasi Dalam Rangka Sensus Penduduk 2020 oleh BPS, pada hari Senin (17/2).

“Dengan adanya sinergitas ini daerah akan memiliki data yang akurat dan akuntabel,” sambungnya.

Lebih lanjut, Ria Norsan mengimbau kepada seluruh jajaran baik Pemerintah Kabupaten dan Kota serta Pemerintah Provinsi Kalbar untuk mendukung dalam sensus Penduduk tahun 2020.

“Kami atas nama Pemerintah Provinsi Kalbar meminta kepada seluruh instansi vertikal baik yang ada di provinsi maupun di kabupaten dan kota untuk memberikan informasi kepada seluruh jajarannya agar dapat membantu dan mendukung kegiatan pencatatan Penduduk oleh BPS kepada masyarakat kita,” imbaunya.

Pihak BPS diminta untuk menyediakan satu orang penerjemah bahasa daerah. Sebab, menurut Ria Norsan ada beberapa masyarakat yang belum lancar bahasa indonesia dalam pencatatan Kependudukan.

“Hambatan dalam melakukan sensus, tolong nanti sensus bawa juga orang yang bisa berbahasa tionghoa, karena banyak masyarakat tionghoa kita belum bisa berbahasa indonesia seperti di daerah Siantan. Banyak orang tua tionghoa tidak bisa berbahasa indonesia maka harus bawa juru bahasa,” ungkapnya.

“Nanti pas ditanya berapa jumlah penduduk yang ada disana, lalu dijawab nang ti oo (tidak mengerti_red) lalu kita yang repot dalam mencatat. Sedangkan di pedalaman banyak masyarakat dayak dan belum lancar bahasa indonesia nanti kalo di sensus lalu tidak mengerti petugasnya, jadi harus ada tenaga untuk penerjemah bahasa daerah,” ujar Ria Norsan mencontohkan.

Kekinian, jumlah penduduk keseluruhan di Provinsi Kalbar telah mencapai 5,4 juta penduduk. Jumlah tersebut meningkat dari tahun sebelumnya berdasarkan data BPS.

Rilis

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *