banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600

Ayo Kunjungi Kawasan Equator Park di Kubu Raya

Kawasan Equator Park (KEP) terletak di Dusun Karya Bhakti, Desa Jeruju Besar, Kecamatan Sungai Kakap. Objek ini telah dibuka untuk umum sejak Sabtu 21/12/2019.
banner 120x600

triggernetmedia.com – Objek wisata di Kabupaten Kubu Raya kini bertambah satu lagi. Kawasan Equator Park (KEP) menjadi salah satu alternatif destinasi baru itu.

Kawasan Equator Park (KEP) terletak di Dusun Karya Bhakti, Desa Jeruju Besar, Kecamatan Sungai Kakap.
Objek ini telah dibuka untuk umum sejak Sabtu (21/12) lalu.

Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo mengunjungi Kawasan Equator Park, Minggu 29/12/2019.

Ada sejumlah fasilitas tersedia di kawasan objek wisata baru KEP. Objek wisata baru itu dibangun dengan APBDesa dan kemitraan dengan masyarakat itu.

Di antaranya ada pula tempat berswafoto, gazebo, balai pertemuan, hingga berbagai wahana permainan seperti bebek engkol, perahu kano, balon air, dan perahu mainan. Saat ini, KEP dikunjungi sebanyak 400-600 pengunjung setiap harinya.

Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo bersama pengunjung lainnya tengah menikmati panorama seputar Kawada Equator Park.

Bahkan, sejak Minggu (29/12) pagi, Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo berkesempatan  meninjau destinasi baru di KEP tersebut.

Disela peninjauannya, Sujiwo menyebut masih diperlukan sentuhan dan inovasi agar KEP benar-benar dapat menjadi objek wisata unggulan.

Sejumlah fasilitas yang tersedia seperti tempat berswafoto dan wahana permainan di KEP menurutnya, perlu ditambah kuantitasnya.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Kubu Raya kami sangat mendukung pengembangan objek-objek wisata seperti yang dilakukan di Desa Jeruju Besar,” ujar Sujiwo.

Kawasa Equator Park di Desa Jeruju Besar, Kecamatan Sui Kakap, Kabupaten Kubu Raya.

Sujiwo berkomitmen mendukung pengembangan objek wisata KEP. Antara lain akan berkomunikasi dengan sejumlah perusahaan, yang tujuannya mengajak perusahaan yang ada di Kubu Raya, termasuk BUMN untuk dapat mengucurkan dana tanggung jawab sosial atau CSR-nya ke Kawasan Equator Park.

“Begitu juga ke kawasan-kawasan lain yang sedang mengembangkan pariwisata di Kabupaten Kubu Raya,” katanya.

Untuk mengenalkan sekaligus mengembangkan KEP, Sujiwo menyebut perlunya optimalisasi publikasi khususnya melalui media sosial.

Dirinya meminta pengelola KEP untuk lebih gencar melakukan kegiatan-kegiatan promosi. Ia pun menyarankan pengelola untuk membangun sejumlah fasilitas penunjang lainnya.

“Hal ini penting agar semakin banyak masyarakat Kalimantan Barat yang menjadikan KEP sebagai destinasi wisata pilihan,” sebutnya.

“Perlu banyak hal yang harus dibangun dan dipoles lagi. Wisata ini kan ada suatu sudut, kemudian fasilitas dan titik yang dapat menarik pengunjung. Lokasi sangat potensial dan saya akan gandeng beberapa pihak untuk membantu bagaimana Equator Park ini ke depannya benar-benar menjadi pilihan bagi masyarakat Kubu Raya dan Kalimantan Barat untuk berwisata,” ujarnya menambahkan.

Terkait upaya menggandeng pihak ketiga dalam pengembangan KEP, Sujiwo menyebut nama sejumlah perusahaan pelat merah sudah dipertimbangkan.

Dirinya berjanji akan berkomunikasi agar desa-desa yang sedang merintis pembangunan objek wisata dapat memperoleh dukungan.

“Itu akan kita komunikasikan. Seperti kemarin di kawasan wisata Rasau Jaya Tiga itu mendapatkan bantuan dari PLN sekitar Rp 50 juta,” katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Jeruju Besar Nurhalijah menuturkan, pengembangan objek wisata KEP telah dirintis sejak tahun 2016 lalu.

Namun karena keterbatasan anggaran, proyek pengembangan KEP baru bisa gencar sejak beberapa bulan terakhir.

Nurhalijah bersyukur sepekan KEP dibuka, pengunjung dari berbagai tempat mulai berdatangan.

“Ini mulai kita buka kurang lebih satu minggu yang lalu. Alhamdulillah pengunjungnya datang dari berbagai daerah, bahkan banyak juga yang dari Kota Pontianak,” ujarnya.

“KEP dirancang untuk menjadi kawasan wisata edukasi. Untuk mendukung rencana tersebut, secara bertahap akan dibikin tempat mancakrida atau outbond dan lapangan olahraga di kawasan tersebut,” ujar Nurhalijah lagi.

Rio I Ariz

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *