banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600

Bupati Landak Jadi Narsum WVI Dalam Diskusi Online Daerah 3T

Bupati Landak, dr. Karolin Margret Natasa menjadi narasumber dalam diskusi online membahas tantangan dan praktik baik belajar dari rumah didaerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) ditengah pandemi COVID-19 yang digelar oleh Wahana Visi Indonesia (WVI) bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Rabu (20/5/2020).
banner 120x600

triggernetmedia.com – Bupati Landak, dr. Karolin Margret Natasa menjadi narasumber dalam diskusi online membahas tantangan dan praktik baik belajar dari rumah didaerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) ditengah pandemi COVID-19 yang digelar oleh Wahana Visi Indonesia (WVI) bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Rabu (20/5/2020).

Acara diskusi online yang digelar secara virtual itu menghadirkan para guru yang mengajar di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) diwilayah Indonesia, perwakilan Dinas pendidikan, dan beberapa perwakilan LPMP diwilayah Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Karolin menyampaikan, ditengah pandemi COVID-19 metode pembelajaran yang diterapkan meliputi dua cara yaitu secara daring menggunakan video pembelajaran dan non daring menggunakan buku paket.

Diterapkannya dua metode pembelajaran yang berbeda ini merupakan upaya agar semua murid bisa tetap melakukan aktifitas belajar dirumah masing-masing, baik yang berada didaerah yang sudah ada jaringan internet, maupun didaerah terpencil yang belum dijangkau jaringan internet.

“Kami berusaha semaksimal mungkin berupaya agar anak-anak tetap melakukan pembelajaran dirumah masing-masing dalam suasana seperti saat ini,” kata Karolin.

Terkait beberapa metode belajar dirumah, sambung Karolin, dikatakan ada beberapa tantangan maupun kendala yang dihadapi dalam penerapannya. Terutama belajar daring yang memerlukan perangkat handphone maupun laptop hingga jaringan internetnya.

“Di Kabupaten Landak tidak semua desa punya sinyal, padahal kalau semua bisa terhubung dengan internet, pilihan pembelajaran itu sangat banyak melalui aplikasi-aplikasi online, tetapi kita punya metode lainnya yaitu dengan buku paket yang dibagian pada murid untuk dipelajari serta pemberian video daring dalam bentuk Video CD,” katanya.

Menanggapi paparan dan upaya yang telah dilakukan oleh Bupati Landak ini, Eddy Tejo selaku pengelola PBJ Madya Ditjen GTK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyampaikan apresiasinya atas usaha Kepala Daerah memberikan pembelajaran kepada murid ditengah pendemi COVID-19 saat ini.

“Saya sudah melihat kegiatan teman-teman guru didaerah dan jajaran Pemdanya sangat luar biasa, kami acungkan jempol untuk yang sudah melaksanakan ini seperti di Kabupaten Landak,” kata Eddy.

Eddy berharap situasi saat ini dapat dijadikan momentum mewujudkan dunia pendidikan ke arah yang lebih baik yaitu agar para guru bisa semakin berinovasi dan membuat terobosan baru agar proses belajar mengajar bisa sampai pada murid.

“Dalam situasi ini guru memang dituntut untuk berinovasi memberikan pembelajaran kepada murid. Kita jadikan momentum ini menuju kearah yang lebih baik dalam arti guru mau tidak mau harus bisa membuat terobosan bagaimana bisa memberikan proses belajar bisa sampai ke siswa,” ujarnya.

Dek I Ariz

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *