banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600

Covid-19, Satu Pasien Meninggal di RSUD Agoesdjam Ketapang

Tim Gugus Tugas Covid-19 Ketapangg melakukan konferensi pers di Posko Covid-19, Sabtu (28/3/2020).
banner 120x600

triggernetmedia.com – Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Ketapang mengumumkan secara resmi adanya seorang warga yang masuk kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang meninggal dunia pada Jumat (27/3/2020). Pasien tersebut sebelumnya masuk dalam kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan diketahui riwayat perjalanannya dari Malaysia yang merupakan salah satu negara di Asia Tenggara dengan kasus terjangkit pandemi Covid-19.

Menurut Plt Direktur RSUD Agoesdjam Ketapang, dr. Herman Basuki, pasien ODP yang meninggal dunia itu menghembuskan nafas terakhir pada Jum’at (27/3/2020) sekitar pukul 18.35 WIB

“Sebelumnya pasien dirujuk ke rumah sakit sekitar pukul 17.52 WIB dan sampai di IGD langsung diterima oleh dokter dalam pemeriksaan tak ada respon dan didorong keruang isolasi untuk kemudian dilakukan pemeriksaan tidak ada respon dan diketahui waktu dijalan sudah tidak ada nadinya lagi ditetapkan waktu kematiannya sekitar pukul 18.35 WIB,” kata dr.Herman Basuki dalam konferensi pers di Posko Covid-19, Sabtu (28/3/2020).

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Ketapang, Rustami menjelaskan warga meninggal tersebut sebelumnya masuk dalam kategori ODP di wilayah Kauman, Kecamatan Benua Kayong, yang mana pada Jumat (20/3/2020) yang bersangkutan sempat memeriksakan kesehatan di Puskesmas Tuan-Tuan, Kecamatan Benua Kayong.

“Yang bersangkutan baru datang dari Malaysia, kemudian memeriksakan kesehatannya dan mengaku sempat menjalani karantina selama 14 hari di Malaysia. Saat pemeriksaan yang bersangkutan mengeluh batuk, pilek dan demam tanpa ada sesak nafas,” terang Rustami dalam konferensi pers di Posko Covid-19, Sabtu (28/3/2020).

Rustami melanjutkan, riwayat sakit yang dimiliki yang bersangkutan hipertensi dan saat diperiksa selain mengeluh batuk, pilek dan demam, tekanan darah yang bersangkutan mencapai 120 sehingga kemudian ditetapkan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) untuk kemudian dikarantina mandiri.

“Sesuai prosedur yang bersangkutan dilakukan pemantauan oleh tim medis, di hari pertama (21//3/2020) demam yang bersangkutan berkurang namun batuk dan pilek masih ada dan tidak ada mengeluh sesak nafas, sedangkan dihari kedua dan ketiga yakni (22-23/3/2020) demamnya sudah tidak ada namun batuk dan pilek masih dan tidak ada mengeluh sesak,” jelasnya.

Di hari keempat (24/3/2020), sambung Rustami, pemantauan batuk dan pilek berkurang. Kemudian di hari kelima (25/3/2020) batuk dan pileknya berkurang. Namun merasa nyeri pada pinggang, serta dihari keenam (26/3/2020) demam pasien OPD tersebut sudah tidak ada, tetapi diketahui masih ada batuk berdahak.

“Dihari ketujuh (27/3/2020) sekitar pukul 11.00 WIB yang bersangkutan mengalami sesak nafas terutama ketika berbaring kemudian ada batuk berdahak dan nyeri pada hulu hati, saat diperiksa tekanan darah mencapai 200 per 109 dan dilakukan terapi penanganan oleh tim, sekitar pukul 15.30 WIB, saat itu sesak nafasnya dan tekanan darah semakin kuat, sehingga dikoordinasikan dengan dokter penanggung jawab yakni dr Eva, spesialis paru. Pasien itu dinyatakan menjadi PDP untuk kemudian di rujuk ke Agoesdjam sekitar pukul 17.00 WIB dikirim ke Agoesdjam,”paparnya.

Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Ketapang sekaligus Sekretaris Daerah (Sekda) Ketapang, Farhan, mengaku saat ini almarhum telah dikebumikan di pemakaman umum Desa Payak Kumang.

Kekinian, pihak terkait terus melakukan upaya dengan melakukan penyemprotan Disinfektan dilokasi karantina mandiri almahum dan disekitarnya.

“Untuk penanganannya sudah dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP),” ujarnya.

Farhan menegaskan, almahum sebelumnya masuk kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP). Menurutnya, almarhum juga sudah diketahui baru pulang dari Malaysia. Selain itu, sebelumnya tim medis juga telah melakukan pengecekan terhadap almarhum.

“Sebelum meninggal statusnya meningkat menjadi PDP,” jelasnya.

Farhan menyebut, pihaknya kini tengah mendata santri dilokasi karantina almahum dan memantau kesehatan para santri serta telah membawa satu orang teman almahum yang berada dilokasi pondok ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan.

Jhon I Ariz

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *