banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600

Dinkes Sanggau Observasi 5 Warga Pasca Kembali dari Jepang

Kepala Dinas Kesehatan Sanggau, Jones Siagian.
banner 120x600

triggernetmedia.com – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, Jones Siagian mengatakan, lima orang di Kabupaten Sanggau saat ini tengah dipantau selama 14 hari.

“Meski tidak memiliki gejala gangguan pernapasan,” katanya Rabu (11/3/2020).

Pemantauan, jelasnya terkait antisipasi dini terkait wabah virus corona yang telah masuk di Indonesia.

“Ada tiga di Sosok, Kecamatan Tayan Hulu, dan dua di kota Sanggau. Di Sosok ini mereka melakukan perjalanan ke Jepang pada tanggal 22 Februari dan tanggal 29 Februari mereka balik ke Indonesia. Kalau yang di Sanggau berangkat tanggal 22 atau 23 Februari ke Korea Selatan, dan kembali ke Indonesia pada tanggal 1 Maret,” ungkap Jones Siagian.

“Dari hasil pemeriksaan yang kita lakukan, sampai saat ini kelima warga kita masih sehat. Tidak ada menunjukkan gejala-gejala gangguan pernapasan,” jelasnya lagi.

Selama dipantau, menurut Jones, kelima warga Sanggau tersebut tidak diisolasi atau dikarantina di rumah sakit, melainkan di rumahnya masing-masing. Pemantauan dilakukan dengan berkomunikasi. Namun bila diperlukan, petugas akan mendatangi rumah yang bersangkutan.

“Kalau ada yang tidak kooperatif, kita akan datangi rumah yang bersangkutan,” tegas Jones Siagian.

Dikatakannya, berbeda jika ada warga sudah memiliki gejala gangguan pernapasan setelah berpergian dari negara yang terjangkit, maka yang bersangkutan masuk dalam status pasien dalam pengawasan.

“Kalau sudah masuk pasien dalam pengawasan, sudah harus diisolasi di rumah sakit. Di Kalbar ada tiga rumah sakit rujukan kasus Covid-19. RSUD MTh Djaman Sanggau sudah melakukan simulasi penanganan, jika ada kasus Covid-19 di Kabupaten Sanggau. Jadi sebenarnya Pemkab sudah perintahkan kepada Dinas Kesehatan dan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah MTh Djaman Sanggau untuk antisipasi dini,” kata Jones Siagian.

Tentang bagaimana protapnya di Rumah Sakit, menurut Jones, bila suatu ketika ditemukan, maka pihak Dinas Kesehatan wajib menangani pasien. Tetapi RSUD MTh Djaman bukan rumah sakit yang menjadi rujukan.

“Tapi kita harus siap sebelum ke rumah sakit rujukan, di rumah sakit juga sudah menyiapkan ruangan isolasi dan bagaimana cara penanganannya kemudian sosialisasi sudah dilakukan di mana-mana oleh Dinas Kesehatan melalui Puskesmas, melalui organisasi-organisasi yang ada. Ini perintah bupati, ” tegas Jones.

Bupati Sanggau, Paolus Hadi menegaskan, Pemkab Sanggau sudah mengimbau masyarakat supaya bisa mewaspadai ancaman wabah virus corona. Menurutnya, berkaitan dengan adanya warga kabupaten Sanggau yang kemaren ke luar negeri di mana tempat itu adalah suspect nya korona, dipastikan sudah lakukan langkah-langkah dengan mensterilkan mereka untuk dipantau selama empat belas hari masa inkubasinya.

“Sampai hari ini yang saya dapat laporan negatif, artinya mereka masih tidak ada masalah, normal-normal saja, belum ada ada tanda-tanda kalau mereka terkena, dan saat ini rutin dipantau” ungkap Paolus Hadi.

Libertus I Ariz

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *