banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600

Pihak Terkait Fokus Antisipasi Masuknya Virus Corona di Ketapang

Pengecekan kesehatan para ABK kapal yang masuk wilayah perairan Ketapang oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak di Ketapang.
banner 120x600

triggernetmedia.com – Koordinator Wilayah Kerja Ketapang Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak, dr Riri menyatakan, pihaknya telah melakukan upaya pencegahan dan antisipasi terhadap persoalan dikhawatirkannya wabah virus corona masuk di Indonesia, khususnya di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

“Jadi kita lakukan pengecekan kesehatan para ABK kapal yang masuk wilayah perairan kita,” kata dr. Riri Kamis (30/1).

“Semua WNA yang bekerja sebagai ABK di kapal yang masuk sudah kita periksa, memang rata-rata kapal yang masuk dari China,” jelasnya.

Dr Riri mengungkapkan, dari data pihaknya, sedikitnya dalam bulan Januari ada 11 kapal  rata-rata dari China yang bergerak di bidang pertambangan. Seperti perusahaan Laman Mining dan perusahaan pertambangan lainnya, yang masuk ke laut Telok Melano dan laut Sungai Tulak dengan rata-rata ABK dalam satu kapal berkisar 20 hingga 25 orang.

“Sejauh ini semua yang telah kita periksa dalam kondisi sehat dan aman. Untuk kapal yang masuk ke perairan Kendawangan yang melakukan pemeriksaan dari perwakilan diwilayah sana dan mereka juga sudah bergerak,” ujarnya.

Jika pada pemeriksaan biasanya, ungkap dr. Riri, pihaknya langsung bersama dengan pihak Imigrasi dan Bea Cukai untuk naik keatas kapal.

Namun, kali ini pihaknya yang terlebih dulu memeriksa kondisi diatas kapal, guna memastikan kondisi telah steril.

“Tentu saja pengecekan tesebut dengan menggunakan peralatan khusus. Termasuk menggunakan masker khusus dan pengukur suhu tubuh,” katanya.

“Untuk kapal-kapal dari luar ini memang mereka setiap masuk wajib melapor dan wajib kita periksa, untuk kondisi saat ini tentu SOP pemeriksaan berbeda karena kita juga minta data pada agen kapal mengenai apakah ada ABK yang sakit, jumlah ABK, serta surat keterangan sepuluh pelanuhan terakhir yang dikunjungi,” katanya menambahkan.

Bahkan, lanjut dr. Riri, untuk kondisi saat ini pihaknya melakukan pemeriksaan menggunaman peralatan yang berbeda seperti menggunakan masker N95, sarung tangan khusus, pengukur suhu badan serta telah menyiapkan peralatan evakuasi yang dapat digunakan jika ditemukan suspect corona.

“Untuk peralatan evakuasi kita ada 17 alat pelindung diri (APD-red) yang kita siapkan, dan ruangan isolasi infonya sudah ada disiapkan di RSUD Ageosdjam. Meskipun sampai saat ini belum ada ditemukan suspect corona, kita terus melakukan berbagai upaya pencegahan termasuk sosialisasi bersama pihak terkait mengenai kesiapan penanganan yang akan digelar Jum’at ini,” pungkas dr. Riri.

Jhon I Ariz

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *