banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600

BMKG Imbau Waspadai Cuaca Ekstrim Pada Awal 2019

banner 120x600

MEMPAWAH (triggernetmedia.com) – Dalam kurun waktu periode Januari hingga Desember 2018, Stasiun Klimatologi BMKG Mempawah mencatat beberapa peristiwa penting terkait cuaca dan iklim yang terjadi di Provinsi Kalimantan Barat.

“Data tersebut dikumpulkan dari 8 UPT BMKG, 27 pos pengamatan iklim otomatis serta 125 pos hujan kerjasama yang tersebar di 14 Kabupaten Kota di Provinsi Kalimantan Barat,” kata Wandayantolis.

Menurut Wandayantolis, iklim ekstrem yang terjadi di Kalimantan Barat pada tahun 2018 tersebut bahwa curah hujan maksimum pada tahun 2018 di Kalbar yang ditunjukkan dengan curah hujan harian terbesar yaitu 267 milimeter, terjadi pada tanggal 26 Juni 2018 di Stasiun Meteorologi Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu.

“Curah hujan bulanan tertinggi terjadi pada bulan Mei 2018 sebesar 800 milimeter di Pos Hujan Tumbang Titi Kabupaten Ketapang,” jelasnya.

Sedangkan curah hujan maksimum, lanjut Wandayantolis, terjadi pada tahun 2018 di Provinsi Kalimantan Barat adalah 4741 milimeter di Stasiun Meteorologi Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu. Dikatakan, temperatur udara rata-rata pada tahun 2018 berkisar 24.6 derajat selsius – 30.8 derajat selsius.

“Temperatur maksimum absolut tertinggi yaitu 39.4 derajat selsius terjadi pada 20 Februari 2018 di Stasiun Meteorologi Sintang, Kabupaten Sintang. Temperatur maksimum rata-rata bulanan tertinggi yaitu 34.5 derajat selsius pada bulan Juli 2018 di Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak Kota, Pontianak,” jelasnya.

Temperatur minimum absolut, lanjut Wandayantolis yaitu 19.8 derajat selsius pada tanggal 13 Februari 2018 di Stasiun Meteorologi Paloh Kabupaten Sambas.

Sedangkan temperatur minimum rata-rata bulanan terendah yaitu 22.5 derajat selsius pada bulan Pebruari 2018 di Stasiun Meteorologi Paloh Kabupaten Sambas, dan pada bulan September 2018 di Stasiun Meteorologi Sintang Kabupaten Sintang.

Kelembapan udara minimum tahun 2018 adalah 39%, pada tanggal 15 September 2018 di Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak Kota Pontianak.

“Untuk Kelembapan minimum rata-rata bulanan terendah adalah 54 persen pada bulan Agustus di Stasiun Meteorologi Supadio Kabupaten Kubu Raya,” jelasnya.

Kecepatan angin tertinggi, kata Wandayantolis tercatat 35 knot pada 1 Mei 2018 di Stasiun Meteorologi Supadio Kubu Raya.

Sedangkan kecepatan angin maksimum rata-rata bulanan tertinggi yaitu 13 knot pada bulan Januari, Pebruari, September dan November 2018 di Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak, Kota Pontianak.

Lebih lanjut dikatakan pada tahun 2018 di Kalbar terjadi musim kemarau hanya di ZOM 265 (hanya terdapat 1 ZOM) pada bulan Juli dasarian I.

“Dengan panjang musim kemarau yaitu 7 dasarian,” sebutnya.

Untuk Hari Tanpa Hujan (HTH), dikatakan Wandayantolis terpanjang yaitu 36 hari pada 18 Juli s/d 22 Agustus 2018 di Pos Hujan Pemangkat Kabupaten Sambas.

Selama tahun 2018, lanjutnya di Stasiun Klimatologi Mempawah melayani permintaan data oleh instansi, swasta maupun mahasiswa dengan perolehan PNBP sebesar 372.3 % dari target.

Mengingat kondisi iklim dan atmosfer global yang berfluktuasi, dikatakan di wilayah Kalbar masih berpotensi hujan lebat dan angin kencang pada awal tahun 2019 mendatang.

“Prakiraan tersebut yang mana dapat saja disertai petir atau kilat yang dapat menyebabkan robohnya papan reklame atau baliho dan pohon tumbang.

“Masyarakat harus waspada terhadap kondisi tersebut. Bagi masyarakat yang bermukim disekitar daerah bantaran sungai kita imbau mewaspadai adanya genangan air dan banjir,” ujarnya.

Pewarta : Arizbroadcaster
Editor : Arizbroadcaster

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *